Menurut survey Konsultan Risiko Ekonomi dan Politik (PERC) terhadap eksekutif bisnis ekspatriat ini, ranking Indonesia disebabkan oleh kegagalan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam reformasi, yang dipengaruhi mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Meski Presiden SBY mengantongi mandat dari rakyat, ia tidak mempunyai cukup kekuatan untuk mereformasi birokrasi Indonesia,” ujar Konsultan dari Hong Kong ini. Banyak birokrasi di beberapa negara Asia yang menjadi ‘pusaran kekuatan’, membuatnya bisa melawan kekuatan reformasi oleh politikus dan pemerintah.
Sekitar 1,373 eksekutif ekspatriat menengah dan senior berpartisipasi dalam survey yang menilai 12 negara dan teritori kritikal di Asia ini. Mereka menggunakan skala 1 hingga 10, dengan 10 menjadi nilai terburuk.
India mendapat nilai 9,41, diikuti Indonesia (8,59) dan Filipina (8,37). Sedangkan peringkat pertama untuk negara dengan birokrasi terbaik ditempati oleh Singapura (2,59) dan Hong Kong dengan nilai 3,49. (AFP)
0 Komentar:
B) :F :$ :J :( O: :K :D :M :S :) :O :P :@ :L :8
Posting Komentar
silahkan beri pendapat tentang informasi diatas.