PENGUMUMAN

Untuk sementara BLOG ARBONMANIA.COM sedang dalam masa perbaikan/repairing. Sehingga bagi para Visitor harap maklum. untuk kedepannya, admin blog ARBONMANIA.COM minta saran dan kritik dari para visitor ekalian. silahkan tulis saran dan kritik anda dikotak SM atau CB. terimakasih.

About Me

Foto saya
bojonegoro, JAWA TIMUR, Indonesia
Saya seorang pelajar asal kampung yang ingin bisa dikenal oleh masyarakat Indonesia dan Dunia

Admin Chat

BADGE

Indonesian Freebie Web and Graphic Designer ResourcesFree Naruto GamesFree Image Hosting

Search

Minggu, 27 Juni 2010

Portugal vs Brasil: Membosankan


Sebenarnya tulisan ini sudah selesai saya buat tepat tengah malam kemarin. Tapi entah kenapa saya malas sekali mengunggahnya. Semalas saya menonton pertandingan Portugal versus Brasil.

Tak dinyana memang.... Laga yang paling ditunggu-tunggu di fase Grup G antara dua tim -- dengan gaya sama -- tak lebih menyajikan pertandingan membosankan dan kasar. Kedua tim memang saling serang untuk mencetak gol namun sampai akhir pertandingan 62 ribu penonton di Durban Stadium sama sekali tak menyaksikan gol tercipta.

Mungkin masih banyak lagi yang banyak sepakat pertandingan semalam membosankan, tak ada gol :)
Tapi ada hal lain yang membuat pertandingan ini boring; permainan kasar. Portugal tercatat melakukan 18 kali pelanggaran dan Brasil 11 kali. Wasit Benito Archundia asal Meksiko mengeluarkan total tujuh kartu kuning, empat untuk Portugal dan tiga untuk pemain Brasil.
Menjelang akhir babak pertama, Dunga "terpaksa" menarik Felipe Melo karena gelandang muda itu emosi. Dia terlihat mengincar kaki Pepe, yang beberapa menit sebelumnya menghajar engkel Melo. Sebelum keluar, wasit menghadiahi Melo, juga Pepe, dengan kartu kuning.
Mungkin ada alasan mengapa pertandingan ini jadi tak menarik. Pelatih Portugal, Carlos Queiroz, hanya mengincar hasil imbang yang cukup meloloskan mereka ke babak 16 besar. Memainkan formasi 4-5-1, Queoroz tak hanya memainkan empat bek, tapi juga bek Real Madrid Pepe yang dimainkan sebagai gelandang jangkar dan bek kiri Malaga, Duda, sebagai sayap kiri. (Jadi enam bek dong?)
Dunga juga cari aman. Ia secara mengejutkan tidak memasang Robinho dalam starting line-up. Posisinya digantikan Nilmar. Sedangkan Julio Baptista mengisi posisi Kaka yang memang tak bisa dimainkan karena terkena skorsing.
Babak kedua, emosi kedua tim memang turun, tak ada lagi kartu yang keluar. Cuma ya itu tadi, tak ada gol tercipta. Hasil 0-0 ini membuat Brasil untuk pertama kalinya gagal mencetak gol di 24 partai fase grup Piala Dunia.
Toh kubu Brasil tak mau disalahkan. Dunga mengatakan:
"Kami selalu ingin meang. Saya tak senang dengan hasil ini. Kami berusah menyerang mereka sampai akhir. Mereka yang bertahan."
Dunga juga memprotes dipilihanya Cristiano Ronaldo sebagai Man of the Match:
"Sebagai pelatih Brasil saya memilih Lucio sebagai pemain terbaik. Dia selalu berhasil menutup semua serangan Portugal. Orang yang memilih Cristiano Ronaldo jelas melihat sesuatu (dari dia). Saya tak melihatnya, selain soal kualitas tekniknya."
Skor imbang ini meloloskan kedua tim ke babak 16 besar. Brasil menjadi juara grup dengan nilai 7 dan bertemu Cile, runner-up Grup H. Portugal, nilai 4, menghadapi juara Grup H, Spanyol.

0 Komentar:

Posting Komentar

silahkan beri pendapat tentang informasi diatas.

Jadwal Mivo TV

Make Widget