PENGUMUMAN

Untuk sementara BLOG ARBONMANIA.COM sedang dalam masa perbaikan/repairing. Sehingga bagi para Visitor harap maklum. untuk kedepannya, admin blog ARBONMANIA.COM minta saran dan kritik dari para visitor ekalian. silahkan tulis saran dan kritik anda dikotak SM atau CB. terimakasih.

About Me

Foto saya
bojonegoro, JAWA TIMUR, Indonesia
Saya seorang pelajar asal kampung yang ingin bisa dikenal oleh masyarakat Indonesia dan Dunia

Admin Chat

BADGE

Indonesian Freebie Web and Graphic Designer ResourcesFree Naruto GamesFree Image Hosting

Search

Selasa, 09 Maret 2010

"Kiamat" Bukan 2012 Tapi 2013


detikcom - Sel, 09 Mar 2010 14:23 WIB

LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) memperkirakan puncak siklus badai matahari bukan terjadi pada 2012. Peristiwa yang kerap dihubungkan dengan 'hari kiamat' itu bakal terjadi pada Oktober 2013.


Demikian disampaikan Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antarika Lapan Clara Yono Yantini pada sosialisasi mengenai Fenomena Cuaca Antariksa 2012 hingga 2015 di Kampus Universitas Udayana, Jl Sudirman, Denpasar, Selasa (9/3/2010). Sosialisasi ini dihadiri puluhan ilmuwan dari Asia Tenggara, Jepang dan Rusia.

Perkiraan ini berbeda dengan isu kiamat 2012 yang diramalkan Suku Maya. Masyarakat pun banyak menghubungjan antara badai matahari tersebut dengan isu kiamat 2012.

"Siklus matahari terjadi pada rentang waktu 2010-2015. Puncak siklusnya, menurut perkiraan Lapan, terjadi pada bulan Oktober 2013. Penelitian oleh negara lain juga memperkirakan terjadi pada pertengahan 2013," kata Clara yang juga sebagai Peneliti Bidang Matahari dan Antariksa Lapan.

Lapan menjelaskan badai matahari akan mundur pada 2013 karena hingga saat ini belum menemukan tanda-tanda adanya aktivitas matahari yang ekstrim sebagai puncak siklus.

Siklus matahari terjadi rata-rata sekitar 11 tahun. Siklus ini menunjukkan adanya masa awal, puncak dan akhir siklus. Saat ini, matahari sedang mengalami siklus ke-24. Saat, puncak aktivitas matahari terjadi ledakan besar di matahari.

"Ini tentu mempengaruhi kondisi cuaca antarika, termasuk menyebabkan gangguan di Bumi," kata Clara.

Efek akibat aktivitas puncak matahari ini menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Suhu bumi akan meningkat dan iklim berubah. Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim bumi. Dampak yang paling ekstrim menyebabkan kemarau panjang. "Ini yang masih dikaji para peneliti," ujar Clara.

0 Komentar:

Posting Komentar

silahkan beri pendapat tentang informasi diatas.

Jadwal Mivo TV

Make Widget