JERUSALEM, KOMPAS.com - Buldoser-buldoser Israel yang didukung oleh polisi menghancurkan puluhan batu nisan di sebuah kuburan Muslim di Jerusalem tengah, Selasa (10/8/2010), menurut fotografer AFP.
Gerakan Islam menuduh kotapraja itu telah menghancurkan lebih dari 200 makam Muslim yang baru saja direnovasi di sebuah kuburan yang telah berusia beberapa abad di Jerusalem barat yang sebagian besar penduduknya orang Yahudi.
"Semalam sekitar pukul 12.30 (21.30 GMT) pasukan pendudukan masuk makam itu dan menghancurkan sekitar 200 makam," kata Mahmud Abu Atta dari Yayasan Al Aqsa yang memiliki hubungan dengan kelompok tersebut (Gerakan Islam), yang anggotanya warga Arab Israel.
Ia mengatakan, buldoser-buldoser itu kembali lagi pada hari itu untuk menghancurkan puluhan makam lagi setelah pengadilan Israel menolak petisi untuk menghentikan pekerjaan tersebut.
"Penghancuran itu berkaitan dengan masalah renovasi. Penguasa Israel tidak ingin kami merenovasi kuburan itu sehingga mereka menghancurkannya," katanya.
Juru bicara kotapraja itu tidak menanggapi beberapa panggilan telpon, dan seorang juru bicara polisi mengatakan ia akan memeriksa insiden tersebut.
Penghancuran makam itu terjadi di dekat tempat sebuah Museum Toleransi yang telah direncanakan akan dibangun oleh Simon Wiesenthal Center, kelompok HAM Yahudi yang bermarkas di Amerika Serikat.
Proyek itu telah memicu konfrontasi karena dekatnya dengan makam tersebut, tapi Abu Atta menyatakan pekerjaan penghancuran terakhir itu tidak berkaitan dengan pembangunan museum tersebut.
Ada sebanyak 1,3 juta warga Arab Israel, termasuk kerurunan Palestina yang tinggal di negara Yahudi itu setelah perang 1948.
0 Komentar:
B) :F :$ :J :( O: :K :D :M :S :) :O :P :@ :L :8
Posting Komentar
silahkan beri pendapat tentang informasi diatas.