Polda Metro Jaya menyebutkan, ada pusat perbelanjaan selalu memakai jalan umum untuk masuk ke bangunan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar menilai, pembangunan mal kerap tidak memperhatikan aspek Tata Kota seperti menempatkan pintu masuk mal di depan jalan protokol. Hasilnya terjadinya kemacetan yang cukup panjang. "Kalau mau masuk mal pasti harus memakai jalan umum sehingga memadatkan jalan hingga akhirnya menimbulkan kemacetan," katanya.
Boy mencontohkan ada empat mal yang menjadi sumber kemacetan. Misalnya Plaza Semanggi, dimana letak lokasi pintu masuknya berada persis di depan jalan utama Gatot Subroto atau putaran bundaran Semanggi. "Jelas dampak kedapatan kendaraan yang masuk ke mal, membuat dampak kemacetan panjang di Jalan Gatot Subroto dan Sudirman," tuturnya.
Mal lainnya adalah Mal Taman Anggrek, Grand Indonesia dan Ambasador.
"Keempat mal itu menjadi sumber utama kemacetan di jalan Jenderal Sudirman, Thamrin, S Parman, Prof Sartio, dan Gatot Subroto. Bahkan kemacetan di jalan-jalan itu bisa sampai beberapa kilometer," ungkap Boy.
"Jangan sampai pintu masuk mal malah jadi sumber penyempitan di jalan raya," tuturnya.
Dia meminta Pemprov DKI Jakarta untuk segera melakukan evaluasi terhadap bangunan yang sudah ada. Karena, bila mereka tidak memakai jalan umum dan membuat jalan sendiri diharapkan bisa mengurangi kemacetan.
0 Komentar:
B) :F :$ :J :( O: :K :D :M :S :) :O :P :@ :L :8
Posting Komentar
silahkan beri pendapat tentang informasi diatas.