Liputan6.com, Berlin: Majelis Muslim di Jerman dan berbagai otoritas sepakbola di negara tersebut mengeluarkan himbauan berkenaan dengan aktivitas pesepakbola selama bulan suci Ramadan, Rabu, 28 Juli. Kesepakatan bersama mengatur pesepakbola Muslim bisa menunda puasa mereka di hari pertandingan.
Aktivitas berpuasa bagi pesepakbola di tengah kompetisi berjalan di Eropa terus menjadi bahan pembahasan. Juga termasuk di Jerman. Tahun lalu, klub divisi dua Bundesliga, FSV Frankfurt mengajukan peringatan resmi terhadap tiga pemain Muslim mereka karena bersikeras berpuasa.
Frankfurt tetap pada pendiriannya karena dalam kontrak ketiga pemain diselipkan klausul tidak diperkenankan melakukan sesuatu yang menghambat pemain dalam bertanding jika tidak diizinkan. Pusat Dakwah Muslim Jerman berperan aktif. Sesuai anjuran dari Institut Islam Al-Azhar di Mesir dan dari sumber lainnya, mereka mengajukan himbauan.
Al-Azhar mengatur jika seseorang hanya mendapatkan pemasukan dari bermain sepakbola (pesepakbola profesional) berada, jika dia harus bertanding selama Ramadan, dan berpuasa akan mempengaruhi performanya, maka dianjurkan untuk menunda puasa. Majelis Fatwa dan Dakwah Eropa juga mendukung anjuran tersebut.
Pesepakbola Muslim profesional bisa membayar puasa mereka di hari tidak ada pertandingan tanpa mengurangi kesucian Ramadan dan iman kepada Tuhan, tutur Aiman Mazyek, Sekretaris Jenderal Pusat Dakwah Muslim Jerman. Menjaga tubuh tetap sehat juga penting dalam Islam. Pihak FSV Frankfurt menyambut gembira atas dikeluarkannya pernyataan tersebut.(DIM/AP Sport)
Aktivitas berpuasa bagi pesepakbola di tengah kompetisi berjalan di Eropa terus menjadi bahan pembahasan. Juga termasuk di Jerman. Tahun lalu, klub divisi dua Bundesliga, FSV Frankfurt mengajukan peringatan resmi terhadap tiga pemain Muslim mereka karena bersikeras berpuasa.
Frankfurt tetap pada pendiriannya karena dalam kontrak ketiga pemain diselipkan klausul tidak diperkenankan melakukan sesuatu yang menghambat pemain dalam bertanding jika tidak diizinkan. Pusat Dakwah Muslim Jerman berperan aktif. Sesuai anjuran dari Institut Islam Al-Azhar di Mesir dan dari sumber lainnya, mereka mengajukan himbauan.
Al-Azhar mengatur jika seseorang hanya mendapatkan pemasukan dari bermain sepakbola (pesepakbola profesional) berada, jika dia harus bertanding selama Ramadan, dan berpuasa akan mempengaruhi performanya, maka dianjurkan untuk menunda puasa. Majelis Fatwa dan Dakwah Eropa juga mendukung anjuran tersebut.
Pesepakbola Muslim profesional bisa membayar puasa mereka di hari tidak ada pertandingan tanpa mengurangi kesucian Ramadan dan iman kepada Tuhan, tutur Aiman Mazyek, Sekretaris Jenderal Pusat Dakwah Muslim Jerman. Menjaga tubuh tetap sehat juga penting dalam Islam. Pihak FSV Frankfurt menyambut gembira atas dikeluarkannya pernyataan tersebut.(DIM/AP Sport)
0 Komentar:
B) :F :$ :J :( O: :K :D :M :S :) :O :P :@ :L :8
Posting Komentar
silahkan beri pendapat tentang informasi diatas.