JAKARTA, KOMPAS.com - Program Keluarga Berencana (KB) harus tetap menjadi prioritas dalam menangani laju pertumbuhan penduduk di Indonesia.
"Agar jumlah penduduk Indonesia dan pertumbuhannya serasi dan seimbang dengan laju pembangunan ekonomi, maupun laju pembangunan sosial, maka KB harus tetap menjadi prioritas," ucap Kepala BKKBN Sugiri Syarief, yang disampaikan oleh Paulina, Direktur Advokasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dalam lokakarya Kepedulian Atas Masalah Kependudukan, Rabu (28/7/2010) di Jakarta.
Menurutnya, keberhasilan program KB dan penurunan laju pertumbuhan penduduk Indonesia akan dan telah mempengaruhi struktur Indonesia. Perubahan struktur umur penduduk mempunyai implikasi yang luas bagi pembangunan ekonomi, maupun sosial, karena akan menyebabkan tingginya tingkat kemiskinan.
Berdasarkan data K4Health (Knowledge for Health) indeks kemiskinan 2002 dan TFR (2002-2004) propinsi di Indonesia, ditunjukkan bahwa semakin tinggi TFRnya, maka semakin tinggi indeks kemiskinan yang terjadi. TFR adalah Total Fertility Rate, yang adalah rata-rata anak dilahirkan oleh satu perempuan usia produktif, dari 15-49 tahun.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Sri Moertiningsih, ahli ekonomi kependudukan. Dikatakannya, ketika orang menjadi lebih kaya, karena keluarganya (anggota keluarga) lebih kecil. Dan, apabila keluarga lebih kecil, maka orang akan menjadi lebih kaya.
"Dunia akan selalu kekurangan pangan apabila pertumbuhan penduduk tinggi," ujarnya menegaskan.
"Agar jumlah penduduk Indonesia dan pertumbuhannya serasi dan seimbang dengan laju pembangunan ekonomi, maupun laju pembangunan sosial, maka KB harus tetap menjadi prioritas," ucap Kepala BKKBN Sugiri Syarief, yang disampaikan oleh Paulina, Direktur Advokasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dalam lokakarya Kepedulian Atas Masalah Kependudukan, Rabu (28/7/2010) di Jakarta.
Menurutnya, keberhasilan program KB dan penurunan laju pertumbuhan penduduk Indonesia akan dan telah mempengaruhi struktur Indonesia. Perubahan struktur umur penduduk mempunyai implikasi yang luas bagi pembangunan ekonomi, maupun sosial, karena akan menyebabkan tingginya tingkat kemiskinan.
Berdasarkan data K4Health (Knowledge for Health) indeks kemiskinan 2002 dan TFR (2002-2004) propinsi di Indonesia, ditunjukkan bahwa semakin tinggi TFRnya, maka semakin tinggi indeks kemiskinan yang terjadi. TFR adalah Total Fertility Rate, yang adalah rata-rata anak dilahirkan oleh satu perempuan usia produktif, dari 15-49 tahun.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Sri Moertiningsih, ahli ekonomi kependudukan. Dikatakannya, ketika orang menjadi lebih kaya, karena keluarganya (anggota keluarga) lebih kecil. Dan, apabila keluarga lebih kecil, maka orang akan menjadi lebih kaya.
"Dunia akan selalu kekurangan pangan apabila pertumbuhan penduduk tinggi," ujarnya menegaskan.
Program KB Harus Tetap Jadi Prioritas, aku setuju sama program itu
BalasHapus